50+ Kata-Kata Gus Dur | Kumpulan Quotes dan Kata Bijak Gus Dur

Kumpulan kata-kata Gus Dur – KH. Abdurrahman Wahid atau sering disebut Gus Dur merupakan tokoh bangsa yang menjadi presiden Indonesia keempat. Beliau dikenal sebagai seorang kyai, tokoh Islam sekaligus tokoh bangsa. Ada banyak kata-kata bijak Gus Dur saat ceramah dan pidato, termasuk juga quotes Gus Dur tentang perjuangan, nasionalisme, keragaman dan toleransi.

Abdurrahman Wahid lahir di kota Jombang, Jawa Timur pada tanggal 7 September 1940. Ia kemudian akrab dengan panggilan Gus Dur. Gus Dur dikenal sebagai kyai/ulama dan tokoh Islam. Beliau menjadi tokoh penting dalam organisasi NU (Nahdlatul Ulama) dan juga menjadi pendiri PKB (Partai Kebangkitan Bangsa).

Gus Dur menjabat sebagai presiden Indonesia keempat menggantikan BJ Habibie. Beliau menjabat sebagai presiden mulai tahun 1999 sampai tahun 2001 dalam Kabinet Persatuan Nasional. Masa jabatan Gus Dur berakhir saat sidang istimewa MPR di tahun 2001 dan kemudian digantikan wakilnya, Megawati Soekarnoputri.

Pada akhirnya, Gus Dur wafat pada tanggal 30 Desember 2009 di usia yang ke 69 tahun. Ia dikenang sebagai ulama dan tokoh Islam yang peduli terhadap isu keberagaman dan toleransi. Gus Dur sering disebut sebagai bapak pluralisme Indonesia.

Untuk itu di bawah ini akan dibagikan kumpulan kata-kata mutiara Gus Dur lengkap. Kata-kata bijak Gus Dur banyak bertemakan tentang keragaman, toleransi, agama dan nasionalisme yang kadang berisikan ceramah, pesan, humor dan nasehat Gus Dur.

(baca juga kata-kata Soekarno)

kata-kata gus dur bijak

Kumpulan Kata-Kata Gus Dur

Sabar itu gak ada batasnya, kalau ada batasnya berarti gak sabar.

Kalau ingin melakukan perubahan jangan tunduk terhadap kenyataan, asalkan kau yakin di jalan yang benar maka lanjutkan.

Semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin besar rasa toleransinya.

Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: patung polisi, polisi tidur dan Hoegeng (mantan Kapolri Hoegeng Imam Santoso).

Yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan.

Agama jangan jauh dari kemanusiaan.

Perpustakaan adalah tempat untuk memenuhi dahaga ilmu pengetahuan.

Al-Qur’an sudah menetapkan agama yang benar disisi Allah adalah Islam. Namun tidak berarti negara tidak boleh memberikan perlakuan yang sama kepada semua agama.

Demokrasi harus berlandaskan kedaulatan hukum dan persamaan setiap warga negara tenpa mebedakan latar belakang ras, suku agama dan asal muasal, di muka-undang-undang.

Keragaman adalah keniscayaan akan hukum Tuhan atas ciptaan-Nya.

Membiarkan terjadinya korupsi besar-besaran dengan menyibukkan diri dengan ritus-ritus hanya akan berarti membiarkan berlangsungnya proses pemiskinan bangsa yang semakin melaju.

Guru spiritual saya adalah realitas. Dan guru realitas saya adalah spiritualitas.

Jika kita berpegang teguh pada dasar-dasar Islam, kemudian kita berusaha untuk mempertahankannya dari sesuatu yang menurut kita sebuah ancaman, maka karena hal ini lah, kita sekarang melihat banyak orang mempertahankan kekuasaan, mempertahankan wilayah, mempertahankan segala hal yang mendasar dengan kepercayaan bahwa mereka membela Islam.

Menyesali nasib tidak akan mengubah keadaan. Terus berkarya dan bekerjalah yang membuat kita berharga.

Dengan lelucon, kita bisa sejenak melupakan kesulitan hidup. Dengan humor, pikiran kita jadi sehat.

Jika kita muslim terhormat, maka kita akan berpuasa dengan menghormati orang yang tidak berpuasa.

Kalau sekarang ini ada yang menjelekkan nama Islam, kita didik agar membawa nama Islam yang damai.

Bangsa ini menjadi penakut! Karena tidak berani dan tidak mau bertindak menghukum yang bersalah.

Tujuh puluh persen wilayah Indonesia adalah air asin, karena itu mengapa kita mengimpor garam? Okelah kalau bodoh, tapi mengapa sengaja bodoh?

Kita butuh Islam yang ramah bukan Islam yang Marah.

Bukankah dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa menerima perbedaan pendapat dan asal muasal bukanlah tanda kelemahan melainkan awal dari kekuatan.

Islam datang bukan untuk mengubah budaya leluhur kita jadi budaya Arab. Bukan untuk aku jadi ana, sampeyan jadi antum, sedulur jadi akhi. Kita pertahankan milik kita, kita harus filtrasi budayanya, tapi bukan ajarannya.

Dalam hidup nyata dan dalam perjuangan yang tak mudah, kita bukan tokoh dongeng dan mitos yang gagah berani dan penuh sifat kepahlawanan.

Saya tidak berbicara dengan kata mungkin.

Memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya, merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya.

Kemajemukan harus bisa diterima, tanpa ada perbedaan.

Demokrasi harus berlandaskan kedaulatan hukum dan persamaan setiap warga negara tanpa membeda-bedakan.

Negara ini paling kaya di dunia, tetapi sekarang jadi paling melarat, karena koruptor tidak ditindak.

Bukankah masalah ketuhanan memang rumit? Mungkin sengaja dibuat rumit oleh Tuhan, agar kita tertuntut untuk senantiasa berada dalam upaya pencarian hakikat-Nya, walaupun itu tidak akan pernah tercapai. Upayanya yang penting, bukan tercapainya hasil mutlak.

Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian.

Agama mengajarkan pesan-pesan damai dan ekstremis memutarbalikannya.

Gitu aja kok repot.

Tidak penting apapun agamamu atau sukumu, kalo kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, karena orang tidak pernah tanya apa agamamu.

Ternyata kepentingan Nasional memiliki hukum-hukumnya sendiri, yang dalam banyak hal ‘dimanfaatkan’ untuk kepentingan agama. Ia dapat menciptakan ikatan kebangsaan untuk mengkonkretkan hidup beragama. Tidak sebaliknya.

Allah itu maha besar. Ia tidak memerlukan pembuktian akan kebesaran-Nya. Ia Maha Besar karena Ia ada, apapun yang diperbuat orang atas diri-Nya, sama sekali tidak ada pengaruhnya atas wujud-Nya dan atas kekuasaan-Nya.

Semakin tinggi martabat manusia yang menjadi pemeluknya maka semakin tinggi pula martabat agama itu sendiri.

Keberhasilan pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam mensejahterakan umat yang mereka pimpin.

Islam itu tidak perlu dikerek jadi bendera.

Keutuhan negara hanya akan tercapai kalu ia memberikan perlakuan yang sama dimuka hukum.

Keragaman adalah keniscayaan akan hukum Tuhan atas ciptaan-Nya.

Saya mengatakan kepada murid-murid bahwa kita mampu mendesak tanpa melakukan kekerasan, dan kita bisa berjalan ke arah demokrasi tanpa kekerasan. Dengan cara itu, Tuhan akan merestui kita.

Saya seorang pengikut atau pengagum Mahatma Gandhi.

Mari kita tanya dalam hati kita, apakah kita ini berjuang untuk suatu kepentingan yang besar yaitu kedamaian dan keutuhan NKRI.

Kalau Anda tidak ingin dibatasi, janganlah Anda membatasi. Kita sendirilah yang harusnya tahu batas kita masing-masing.

Mari kita bangun bangsa dan hindarkan dari pertikaian yang sering terjadi dalam sejarah, inilah tugas kesejarahan kita yang tidak boleh kita lupa.

Di negeri kita demokrasi belum lagi tegak dengan kokoh masih lebih berupa hiasan luar bersifat kosmetik daripada sikap yang melandasi pengaturan hidup yang sesungguhnya.

Meskipun takut kita jalan terus, berani melompati pagar batas ketakutan tadi, mungkin disitu harga kita ditetapkan.

Pertanyaan dasarnya adalah, sanggupkah kita sebagai bangsa mengembangkan sikap meninggikan kepentingan bersama itu dan mengalahkan kepentingan pribadi para pemimpin bangsa kita?

Tidak ada TKI yang ilegal, yang ada negera memperlakukan pembiaran-pembiaran terhadap tumpah darah bangsanya.

Saya datang ke makam, karena saya tahu. Mereka yang mati itu sudah tidak punya kepentingan lagi.

Sejarah lama kita sebagai bangsa memang sangat menarik. Rasa tertarik itu timbul dari kenyataan bahwa yang ditulis sering tidak sama dengan yang terjadi.

Nah itulah kumpulan kata-kata Gus Dur yang bijak dan mutiara tentang toleransi, agama dan perjuangan bangsa. Memang ada banyak quotes-quotes Gus Dur yang terkenal dan mendunia, terutama tentang toleransi dan keragaman. Sebagai tokoh bangsa yang pernah menjabat presiden Indonesia, kata-kata Gus Dur saat pidato atau ceramah banyak dikutip sampai sekarang.

Tinggalkan komentar